Secarabahasa, fitrah artinya al khilqah yaitu keadaan asal ketika seorang manusia diciptakan oleh Allah (lihat Lisaanul Arab 5/56, Al Qamus Al Muhith 1/881). Dan ketahuilah, yang dimaksud dengan agama yang fitrah ialah Islam. Setiap manusia lahir dalam keadaan berislam, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam: كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى
BersikapDemokratis Sesuai QS. Al-Imran: 159. Isu utama yang menjadi muatan demokrasi adalah persoalan saling menghargai eksistensi (keberadaan). Rasa ingin dihargai adalah kebutuhan alamiah (fitrah) manusia. Manusia dari kasta apa pun memiliki rasa itu. Teman-teman kita di sekolah mempunyai hak untuk dihargai.
KitabSuci Al-Qur'an Digital Online 30 Juz dengan terjemahan Bahasa Indonesia dan fitur MP3 yang dapat didengarkan setiap suratnya, dan juga per ayat secara GRATIS pada server IIX. Surat An Nisaa' yang terdiri dari 176 ayat itu, adalah surat Madaniyyah yang terpanjang sesudah surat Al Baqarah.
SuratAl-A'raf (7): 157 melukiskan Nabi Muhammad Saw. antara 1ain sebagai: “Menghalalkan untuk mereka (umatnya) yang baik-baik, dan mengharamkan yang khabits (buruk).” Nah, atas dasar inilah dipertemukan hadis-hadis Nabi yang mengharamkan makanan-makanan tertentu dengan ayat-ayat yang menggunakan redaksi pembatasan di atas.
SurahAl A’raf Ayat 56-58 tentang Peduli Lingkungan Artinya : “Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepadanya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.
artiterjemahan : (yaītu) orang-orang yang menjadīkan agamanya sebagaī permaīnan dan senda gurau, dan mereka telah tertīpu oleh kehīdupan dunīa. Maka pada hārī īnī (Kīamat), Kamī melupakan mereka sebagaīmana mereka dahulu melupakan pertemuan hārī īnī, dan karena mereka mengīngkarī ayat-ayat Kamī. QS. Al A’raf Ayat 52.
DAIYAH YANG SUKSES. 200 Kiat Sukses Seorang Da’iyah. Penulis: Syaikh Ahmad al-Qaththan Judul Asli: Ad-Da’iyah an-Najihah Penerbit: Darud Da’wah Kuwait 1409 H – 1989 M Penerjemah: Nabhani Idris Penerbit: Robbani Press Jakarta Cet. 1 Mei 1991/Syawal 1411 H PERHATIAN Ebook ini ditujukan untuk kepentingan penyebaran ilmu dan da'wah semata, bukan untuk
3 Allah Maha mengetahui siapa dari manusia yang berhak mendapatkan rahmat-Nya dan siapa yang berhak mendapatkan azab-Nya. Rasulullah tidak diutus sebagai penjaga manusia, tapi penyampai agama Allah. 4) Allah juga Maha Mengetahui siapa di antara hamba-Nya yang berhak diberikan keutamaan, di antaranya adalah Nabi Daud dengan Kitab Zabur-Nya. 5
Dalammengisahkan Yunus 'Alaihi al-Salam, Dia berfirman. "Artinya : Maka kalau sekiranya dia (Yunus) tidak termasuk orang-orang yang banyak berdzikir kepada Allah, niscaya dia akan tetap tinggal di dalam perut ikan itu sampai hari berbangkit". [Al-Shaffat : 143-144] Dalam sebuah hadits, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
Artiperkata / mufradat Surat Al Baqarah ayat 148. Seperti disebutkan dalam Al quran surat, Al-baqarah ayat; 25,58,83,195, Al-Maidah : 13, Al-An`am : 84, Al-A`raf : 56, Yunus: 26, dan Surat Yunus : 7. Selain firman Allah tersbut masih banyak surat dalam Al quran yang memerintahkan untuk berbuat baik. Maka dengan niat penuh keikhlasan
dHx6aRx. وَلَا تُفْسِدُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَٰحِهَا وَٱدْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا ۚ إِنَّ رَحْمَتَ ٱللَّهِ قَرِيبٌ مِّنَ ٱلْمُحْسِنِينَ Arab-Latin Wa lā tufsidụ fil-arḍi ba'da iṣlāḥihā wad'ụhu khaufaw wa ṭama'ā, inna raḥmatallāhi qarībum minal-muḥsinīnArtinya Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah Allah memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut tidak akan diterima dan harapan akan dikabulkan. Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. Al-A'raf 55 ✵ Al-A'raf 57 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangHikmah Mendalam Tentang Surat Al-A’raf Ayat 56 Paragraf di atas merupakan Surat Al-A’raf Ayat 56 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan hikmah mendalam dari ayat ini. Terdapat kumpulan penjelasan dari beragam ahli tafsir berkaitan makna surat Al-A’raf ayat 56, di antaranya seperti tercantum📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaDan janganlah kalian melakukan perbuatan kerusakan di muka bumi dengan cara apapun dari macam-macam kerusakan, setelah Allah memperbaikinya dengan pengutusan para rasul dan memakmurkannya dengan amal ketaatan kepada Allah. Dan berdoalah kepadaNYa dengan keikhlasan doa bagiNya, dengan diiringi rasa takut terhadap siksaanNya dan berharap akan pahalaNYa. Sesungguhnya rahmat Allah itu dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram56. Dan janganlah kalian membuat kerusakan di muka bumi dengan melakukan perbuatan maksiat setelah keadaannya diperbaiki oleh Allah melalui pengutusan para rasul -Alaihimussalām- dan memakmurkannya dengan ketaatan makhluk-Nya hanya kepada-Nya. Dan berdoalah kalian kepada Allah semata seraya merasa takut akan siksa-Nya dan menunggu datangnya ganjaran dari-Nya. Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat dengan orang-orang yang berbuat baik. Maka jadilah kalian orang-orang yang baik.📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah56. وَلَا تُفْسِدُوا۟ فِى الْأَرْضِ Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi Dengan membunuh manusia, menghancurkan rumah-rumah, membunuh hewan-hewan dan menebang pepohonan, dan mengeringkan sungai-sungai. Dan termasuk berbuat kerusakan di muka bumi juga, kafir terhadap Allah, terjerumus kedalam kemaksiatan, dan tidak menjalankan aturan sesuai syariat setelah ia ditentukan dan ditetapkan. بَعْدَ إِصْلٰحِهَاsesudah Allah memperbaikinya Setelah Allah memperbaikinya dengan mengutus para Rasul, menurunkan kutab-kitab, menetapkan syariat-syariat, dan setelah dibangun baik oleh orang beriman atau orang kafir. وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا ۚ dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut tidak akan diterima dan harapan akan dikabulkan Yakni khawatir akan tidak dikabulkan oleh Allah, dan mengharap-harap untuk dikabulkan. إِنَّ رَحْمَتَ اللهِ قَرِيبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِينَ Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik Dalam ayat ini terdapat dorongan dan pemberian semangat bagi hamba-hamba-Nya untuk berbuat kebaikan. Dan المحسنون yaitu orang-orang yang mengumpulkan dalam dirinya keimanan kepada Allah dan kepada hal yang ghaib, dan menjalankan kewajiban-kewajiban kepada Allah, dan menjauhi larangan-larangan-Nya, serta merasa diawasi oleh Allah sehingga mereka memperbaiki amalan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia1 . 'Athiyah berkata Jauhilah oleh kalian kemaksiatan di dunia karena sesungguhnya Allah akan menahan hujan-Nya dan mematikan tanaman kalian karena kemaksiatan itu, kemudian Al-Baghawi memberi komentar oleh karena itu makna { بَعْدَ إِصْلَاحِهَا } adalah setelah Allah memperbaiki bumi ini dengan hujan-Nya. 2 . Tatkala firman Allah { وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا } mencakup seluruh tingkatan-tngkatan iman dan ihsan, yang terdiri dari al-hub, dan al-Khouf, dan al-Roja', Allah kemudian mengatakan setelahnya { إِنَّ رَحْمَتَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ } "Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik", yakni sesungguhnya hanyalah orang yang takut dan berharap kepada Allah yang akan meraih apa yang ia minta, dan sesungguhnya ia adalah orang yang berbuat baik, dan rahmat Allah akan senantiasa dekat dengannya. 3 . { وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا } Allah menyebutkan "الطمع" - yang berarti "al-Roja' atau harapan- dalam ayat doa ini; karena doa dibangun atas dasar harapan, maka jika seorang hamba berdoa tetapi tidak ada harapan dalam hatinya, maka seakan-akan ia tidak mengharapkan sesuatu dari doanya, dan permintaan yang tidak disertai di dalamnya harapan akan ada halangan untuk terkabulnya doa dan permintaan itu.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah56. Janganlah kalian berbuat kerusakan di bumi dengan berbuat syirik dan maksiat setelah diperbaiki dengan pengutusan para rasul, penurunan kitab, dan dijelaskan tentang syariat. Dan berdoalah kepada Allah SWT karena takut dengan hukumanNya dan menginginkan rahmat dan keutamaanNya. Sesungguhnya rahmat, ampunan dan ijabah Allah atas doa itu merupakan perkara yang dekat dengan orang-orang yang baik amalnya, yaitu orang-orang yang mengikuti perintahNya dan meninggalkan laranganNya.📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahJanganlah berbuat kerusakan di bumi setelah diatur dengan baik} setelah Allah memperbaikinya dengan mengutus para rasul dan menjelaskan syariat {Berdoalah kepadaNya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat dengan orang-orang yang berbuat baikMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H 56 “dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi” dengan kemaksiatan “sesudah Allah memperbaikinya” dengan ketaatan, karena kemaksiatan dapat merusak akhlak, amal, dan rizki, sebagaimana firman Allah “telah Nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia.” Sebagaimana akhlak, amal rizki, keadaan dunia dan akhirat menjadi baik dengan ketaatan. ”dan berdoalah kepadaNya dengan rasa takut tidak akan diterima dan harapan akan dikabulkan“ yakni takut kepada azabNya dan berharap pahalaNya, berharap di terima dan takut di tolak, bukan doa seorang hamba yang lancang kepada Rabbnya yang mengagumi dirinya dan mendudukannya diatas kedudukan yang semestinya, atau doa dari hamba yang lupa dan lalai. Kesimpulan dari adab doa yang Allah sebutkan adalah hendaknya doa itu diikhlaskan hanya kepada Allah semata, karena hal itu merupakan sikap merendahkan suara, memelankan dan merahasiakannya. Hendaknya hati kita ketika berdoa adalah hati yang takut nan penuh berharap, bukan hati yang lalai, merasa yakin pasti di terima, atau tidak peduli doa itu dikabulkan atau tidak. Ini adalah termasuk berbuat baik dalam doa. karena berbuat baik dalam ibadah adalah mengerahkan usaha padanya dan menunaikannya dengan sempurna, tidak ada kekurangan sedikitpun. Oleh karena itu Dia berfirman ”sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik” dalam beribadah kepada Allah, berbuat baik kepada hamba-hamba Allah. semakin banyak seorang hamba berbuat baik, maka dia semakin dekat dengan rahmat Allah, dan Allah pun dekat kepadanya dengan rahmatNya. ini adalah dorongan kepada berbuat baik yang sangat jelas.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Al-A’raf ayat 56 Dengan syirk dan kemaksiatan. Dengan mengutus para rasul. Terhadap siksa-Nya dan takut jika ditolak. Terhadap rahmat-Nya, serta berharap agar diterima. Berdasarkan ayat ini, seorang yang berdoa hendaknya tidak merasa ujub dengan dirinya, menempatkan dirinya melebihi kedudukannya, dan berdoa dengan hati yang lalai lagi lengah. Ini semua termasuk ihsan dalam berdoa, karena ihsan dalam beribadah berarti ia melakukannya dengan sunguh-sungguh dan melakukannya dengan sempurna. Yakni orang-orang yang berbuat ihsan dalam ibadahnya dan berbuat ihsan terhadap orang lain. Oleh karena itu, jika seorang hamba banyak berbuat ihsan, maka semakin dekat dengan rahmat Alah. Dalam ayat ini terdapat anjuran berbuat ihsan. Disebutkan kata-kata “qarib” dekat dengan bentuk mudzakkar sebagai khabar dari rahmat Allah, karena disandarkan rahmat tersebut kepada Allah, atau karena rahmat tersebut berarti pahala.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-A’raf Ayat 56Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah diciptakan dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut sehingga kamu lebih khusyuk dan terdorong untuk menaati-Nya, dan penuh harap terhadap anugerah-Nya dan pengabulan doamu. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan. Dialah Allah yang meniupkan dan menggerakkan angin sebagai kabar gembira, yakni tanda yang mendahului kedatangan rahmat-Nya, yaitu turunnya hujan, sehingga apabila angin itu membawa awan mendung, kami halau ke suatu daerah yang tandus yang telah rusak tanamannya karena ketiadaan air, lalu kami turunkan hujan lebat di daerah yang tandus itu hingga daerah tersebut menjadi subur. Kemudian kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan dan tanaman yang beragam warna dan rasanya. Seperti menumbuhkan tanah yang sudah mati menjadi subur itulah kami membangkitkan orang yang telah mati, mudahmudahan kamu, wahai manusia, mengambil pelajaran bahwa hari kebangkitan adalah benar dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangDemikianlah aneka ragam penafsiran dari kalangan mufassirun terhadap makna dan arti surat Al-A’raf ayat 56 arab-latin dan artinya, moga-moga berfaidah untuk kita bersama. Sokonglah dakwah kami dengan mencantumkan backlink ke halaman ini atau ke halaman depan Link Paling Banyak Dikaji Baca berbagai halaman yang paling banyak dikaji, seperti surat/ayat Al-Adiyat, Luqman 14, Al-Balad, Al-Insyirah 5-6, Juz al-Qur’an, Al-Baqarah 185. Serta Ali Imran 190-191, Al-Fajr, Al-Maidah, Al-An’am, Al-Baqarah 153, Ar-Ra’d 11. Al-AdiyatLuqman 14Al-BaladAl-Insyirah 5-6Juz al-Qur’anAl-Baqarah 185Ali Imran 190-191Al-FajrAl-MaidahAl-An’amAl-Baqarah 153Ar-Ra’d 11 Pencarian surah ke 94, surat taha ayat 14, ayat 17, arti surat an nahl, surat 4 ayat 12 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
Arti Perkata Surat Al A’raf Ayat 56-58 Lengkap Teks Arab Dan Latin Arti Perkata Surat Al A’raf Ayat 56-58 Surat al A’raf adalah surat dengan urutan ke 7 dalam susunan daftar surat dalam al-Quran yang berjumlah 114. Pada artikel ini akan dikutip surat al A’raf ayat 56-58 dalam teks arab dan latin serta artinya perkata dalam bahasa Indonesia. Pelajari juga Doa Nabi Adam Dalam Surat Al A’raf Berikut ini adalah Arti Perkata Surat Al A’raf Ayat 56-58 dalam bahasa Indonesia yang ditulis secara lengkap dalam Teks Arab Dan Latin sehingga mudah difahami وَلَا تُفۡسِدُواْ فِي ٱلۡأَرۡضِ بَعۡدَ إِصۡلَٰحِهَا وَٱدۡعُوهُ خَوۡفٗا وَطَمَعًاۚ إِنَّ رَحۡمَتَ ٱللَّهِ قَرِيبٞ مِّنَ ٱلۡمُحۡسِنِينَ ٥٦ Latin Wa Lā Tufsidụ Fil-Arḍi Ba’da Iṣlāḥihā Wad’ụhu Khaufaw Wa Ṭama’ā, Inna Raḥmatallāhi Qarībum Minal-Muḥsinīn فِي تُفۡسِدُواْ وَلَا di kalian membuat kerusakan dan jangan إِصۡلَٰحِهَا بَعۡدَ ٱلۡأَرۡضِ memperbaikinya sesudah bumi وَطَمَعًاۚ خَوۡفٗا وَٱدۡعُوهُ dan penuh pengharapan perasaan takut dan berdoalah kepadaNya ٱللَّهِ رَحۡمَتَ إِنَّ Allah rahmat sesungguhnya ٱلۡمُحۡسِنِينَ مِّنَ قَرِيبٞ Orang -orang yang berbuat baik dari dekat وَهُوَ ٱلَّذِي يُرۡسِلُ ٱلرِّيَٰحَ بُشۡرَۢا بَيۡنَ يَدَيۡ رَحۡمَتِهِۦۖ حَتَّىٰٓ إِذَآ أَقَلَّتۡ سَحَابٗا ثِقَالٗا سُقۡنَٰهُ لِبَلَدٖ مَّيِّتٖ فَأَنزَلۡنَا بِهِ ٱلۡمَآءَ فَأَخۡرَجۡنَا بِهِۦ مِن كُلِّ ٱلثَّمَرَٰتِۚ كَذَٰلِكَ نُخۡرِجُ ٱلۡمَوۡتَىٰ لَعَلَّكُمۡ تَذَكَّرُونَ ٥٧ Latin Wa Huwallażī Yursilur-Riyāḥa Busyram Baina Yadai Raḥmatih, Ḥattā Iżā Aqallat Saḥāban Ṡiqālan Suqnāhu Libaladim Mayyitin Fa Anzalnā Bihil-Mā`A Fa Akhrajnā Bihī Ming Kulliṡ-Ṡamarāt, Każālika Nukhrijul-Mautā La’allakum Tażakkarụn يُرۡسِلُ ٱلَّذِي وَهُوَ Mengirim /meniup yang dan Dia بَيۡنَ بُشۡرَۢا ٱلرِّيَٰحَ diantara berita gembira angin حَتَّىٰٓ رَحۡمَتِهِۦۖ يَدَيۡ sehingga rahmatNya hadapan سَحَابٗا أَقَلَّتۡ إِذَآ awan membawa apabila لِبَلَدٖ سُقۡنَٰهُ ثِقَالٗا ke negeri /tanah Kami halau dia tebal /berat بِهِ فَأَنزَلۡنَا مَّيِّتٖ dengannya lalu Kami turunkan mati/ tandus بِهِۦ فَأَخۡرَجۡنَا ٱلۡمَآءَ dengannya maka Kami keluarkan air/ hujan ٱلثَّمَرَٰتِۚ كُلِّ مِن buah- buahan setiap dari ٱلۡمَوۡتَىٰ نُخۡرِجُ كَذَٰلِكَ orang yang telah mati Kami keluarkan /bangkitkan seperti demikianlah تَذَكَّرُونَ لَعَلَّكُمۡ kamu mengambil pelajaran agar kalian وَٱلۡبَلَدُ ٱلطَّيِّبُ يَخۡرُجُ نَبَاتُهُۥ بِإِذۡنِ رَبِّهِۦۖ وَٱلَّذِي خَبُثَ لَا يَخۡرُجُ إِلَّا نَكِدٗاۚ كَذَٰلِكَ نُصَرِّفُ ٱلۡأٓيَٰتِ لِقَوۡمٖ يَشۡكُرُونَ ٥٨ Latin Wal-Baladuṭ-Ṭayyibu Yakhruju Nabātuhụ Bi`Iżni Rabbih, Wallażī Khabuṡa Lā Yakhruju Illā Nakidā, Każālika Nuṣarriful-Āyāti Liqaumiy Yasykurụn يَخۡرُجُ ٱلطَّيِّبُ وَٱلۡبَلَدُ keluar/ tumbuh yang baik dan negeri /tanah رَبِّهِۦۖ بِإِذۡنِ نَبَاتُهُۥ Tuhannya /Allah dengan seizin tanaman/ tanamannya لَا خَبُثَ وَٱلَّذِي tidak buruk dan yang نَكِدٗاۚ إِلَّا يَخۡرُجُ Merana /kerdil kecuali Keluar /tumbuh ٱلۡأٓيَٰتِ نُصَرِّفُ كَذَٰلِكَ tanda- tanda kekuasaan Kami jelaskan seperti demikian يَشۡكُرُونَ لِقَوۡمٖ mereka bersyukur bagi kaum /orang -orang Demikianlah kutipan Arti Perkata Surat Al A’raf Ayat 56-58 yang ditulis secara Lengkap dalam Teks Arab Dan Latin. Info Pendidikan yang Aktual Inspiratif Normatif dan Aspiratif
وَلَا تُفۡسِدُوۡا فِى الۡاَرۡضِ بَعۡدَ اِصۡلَاحِهَا وَادۡعُوۡهُ خَوۡفًا وَّطَمَعًا ؕ اِنَّ رَحۡمَتَ اللّٰهِ قَرِيۡبٌ مِّنَ الۡمُحۡسِنِيۡنَ Wa laa tufsiduu fil ardi ba'da islaahihaa wad'uuhu khawfanw wa tama'aa; inna rahmatal laahi qariibum minal muhsiniin Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah diciptakan dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan. Juz ke-8 Tafsir Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah diciptakan dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut sehingga kamu lebih khusyuk dan terdorong untuk menaati-Nya, dan penuh harap terhadap anugerah-Nya dan pengabulan doamu. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan. Dalam ayat ini Allah melarang manusia agar tidak membuat kerusakan di muka bumi. Larangan membuat kerusakan ini mencakup semua bidang, seperti merusak pergaulan, jasmani dan rohani orang lain, kehidupan dan sumber-sumber penghidupan pertanian, perdagangan, dan lain-lain, merusak lingkungan dan lain sebagainya. Bumi ini sudah diciptakan Allah dengan segala kelengkapannya, seperti gunung, lembah, sungai, lautan, daratan, hutan dan lain-lain, yang semuanya ditujukan untuk keperluan manusia, agar dapat diolah dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan mereka. Oleh karena itu, manusia dilarang membuat kerusakan di muka bumi. Selain itu, Allah juga menurunkan agama dan mengutus para rasul untuk memberi petunjuk agar manusia dapat hidup dalam kebahagiaan, keamanan dan kedamaian. Sebagai penutup kenabian, Allah mengutus Rasulullah saw yang membawa ajaran Islam sebagai rahmat bagi semesta alam. Bila manusia mengikuti ajaran Islam dengan benar, maka seluruhnya akan menjadi baik, manusia menjadi baik, bangsa menjadi baik, dan negara menjadi baik pula. Sesudah Allah melarang manusia membuat kerusakan, maka di akhir ayat ini diungkap lagi tentang etika berdoa. Ketika berdoa untuk urusan duniawi atau ukhrawi, selain dengan sepenuh hati, khusuk dan suara yang lembut, hendaknya disertai pula dengan perasaan takut dan penuh harapan. Cara berdoa semacam ini akan mempertebal keyakinan dan akan menjauhkan diri dari keputusasaan, karena langsung memohon kepada Allah yang Mahakuasa dan Mahakaya. Rahmat Allah akan tercurah kepada orang yang berbuat baik, dan berdoa merupakan perbuatan baik. Oleh karenanya, rahmat Allah tentu dekat dan akan tercurah kepadanya. Anjuran untuk berbuat baik banyak diungkap dalam Al-Qur'an, seperti berbuat baik terhadap tetangga, kepada sesama manusia, kepada kawan, kepada lingkungan dan lainnya. Karena itu, bila seseorang akan menyembelih binatang, hendaknya ia melakukan dengan cara yang baik, yaitu dengan pisau yang tajam agar tidak menyebabkan penderitaan bagi binatang itu. sumber Keterangan mengenai QS. Al-A’rafSurat Al A'raaf yang berjumlah 206 ayat termasuk golongan surat Makkiyah, diturunkan sebelum turunnya surat Al An'aam dan termasuk golongan surat Assab 'uththiwaal tujuh surat yang panjang. Dinamakan Al A'raaf karena perkataan Al A'raaf terdapat dalam ayat 46 yang mengemukakan tentang keadaan orang-orang yang berada di atas Al A'raaf yaitu tempat yang tertinggi di batas surga dan neraka.