1. Najasah Dzatiyah atau 'Ainiyah (Najis Secara Dzatnya) Najis 'Ainiyah merupakan najis yang disebabkan oleh dzatnya. Contohnya, air seni dan tinja (manusia), anjing, babi, darah yang mengalir saat hewan disembelih, bangkai dan kulitnya. Hukum dari najis ini adalah tidak mungkin disucikan, kecuali bangkai hewan yang telah mati. 2. “Dikecualikan dari benda najis (tidak termasuk najis), bangkai binatang yang tidak memiliki darah yang mengalir ketika dilukai, baik karena tidak memiliki darah sama sekali atau memliki darah, namun tidak mengalir. Seperti cicak, tawon, kumbang, atau lalat. Semuanya tidak najis bangkainya.: (Nihayah al-Muhtaj, 1:237) Para ulama menyebutkan bahwa hewan yang bernajis besar seperti anjing adalah hewan yang masuk ke dalam keturunan (anak silang) dari anjing, bukan hewan mirip anjing. Maka dari itu, meski secara bentuk sama, serigala dan rubah tidak bernajis besar. Akan tetapi, apabila ada perkawinan silang dari anjing dengan serigala lalu melahirkan anak Qadzarah artinya kotoran, yaitu semua yang dianggap kotor atau tidak bersih oleh manusia; lawan kata dari bersih. Secara bahasa, qadzarah artinya sama dengan najasah (najis). Kami sengaja sebutkan di sini agar pembaca memahami bahwa kotoran itu berbeda dengan najis, hadats dan pembatal wudhu dalam istilah syariat. Najis adalah segala sesuatu yang tidak suci dan tidak boleh bersentuhan langsung dengan tubuh atau peralatan yang digunakan untuk ibadah. Rasulullah SAW berkata: Rasulullah SAW berkata: "Jika seorang hamba mengalami hadats kecil atau besar, maka cukup baginya untuk membasuh (bagian yang terkena najis) dengan air yang mengalir sebanyak tiga kali." Banyak dari kita yang belum bisa membedakan antara na’jis dan kotor. Ketika pakaian kotor karena belum dicuci, terkena lumpur atau terkena bekas makanan terkadang menjadi alasan menunda shalat, karena beranggapan pakaian tersebut kotor tidak boleh dibawa shalat. Pemahaman seperti ini masih banyak penulis temukan pada anak usia sekolah SMP dan SMA. Gara-gara baju terkena bumbu … A A A. Ada flek coklat sebelum haid , bolehkan shalat ? Pertanyaan ini umum dialami oleh kaum muslimah, sehingga mereka merasa ragu-ragu ketika akan melaksanakan kewajiban ibadah lima waktu ini. Menjawab pertanyaan seperti itu, mengutip jawaban Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz yang dinukil dari binbaz.org, dijelaskan sebagai berikut: Imām Syāfi‘ī berkata: Air terbagi atas dua macam; yang mengalir dan yang tergenang.. a. Air mengalir. Apabila di dalam air yang mengalir itu terdapat sesuatu yang diharamkan; seperti bangkai, darah, atau sejenisnya dan berhenti pada suatu muara, maka air yang tergenang itu menjadi najis bila kadar air lebih sedikit dari jumlah bangkai, yaitu kurang lebih lima geriba Akan tetapi bila Eramuslim – Air mani adalah air berwarna putih yang keluar dari alat vital pria setelah mengalami ejakulasi. Apa hukum air mani? Suci atau najiskah? Para ulama berbeda pendapat tentang status air mani, ada yang berpendapat itu tergolong benda yang najis dan ada yang berpendapat itu suci. Ustadz Isnan Ansory Lc dalam buku Tiga Sumber Najis Najis biasanya mempunyai bau yang tidak menyenangkan. Dalam banyak kes, najis berbau busuk berlaku disebabkan oleh makanan yang kita makan dan bakteria yang terdapat dalam kolon. Walau bagaimanapun, najis berbau juga boleh menunjukkan masalah kesihatan yang serius. Cirit-birit, kembung perut, atau kembung perut dengan najis berbau busuk mungkin nFiIY4.